ESSAY
PENTINGNYA
PEMATANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI
K13
Oleh : IMMawati Diyani Islamiyah
Pendahuluan
Era globalisasi yang ditandai dengan
adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi yang sangat pesat telah
mengubah dunia dan membawa perubahan dalam segala bidang yang terjadi secara
tetap dan berkelanjutan. Kondisi seperti ini akan berdampak pada seluruh aspek
kehidupan selain itu juga dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola
tingkah laku seluruh masyarakat Indonesia umumnya dan khususnya para pelajar.
Pembentukan karakter merupakan hal utama yang perlu di lakukan bangsa Indonesia
agar dapat mempertahankan keberadaannya. Pendidikan karakter semakin mendorong
untuk diimplementasikan dalam lembaga pendidikan. Tanpa pendidikan karakter,
kejernihan pemahaman terhadap nilai-nilai moral dan sifat ambigu yang
menyertainya akan membaur, yang pada suatu saat nanti menghambat para siswa
untuk dapat mengambil keputusan berdasarkan landasan moral kuat mereka. Untuk
itu dalam konteks sekarang ini pendidikan karakter sangat relevan untuk
mengatasi krisis moral yang melanda di negara Indonesia.
Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat
pendidikan yang baik dan tepat untuk pertumbuhan karakter siswa. Segala peristiwa
yang terjadi di dalam lingkungan sekolah seharusnya dapat diperbarui dalam
program pendidikan karakter. Pendidikan karakter di sekolah dapat
diimplementasikan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
sekolah dapat membentuk sebuah pendekatan pendidikan karakter baik itu melalui
kurikulum, penegakan kedisiplinan, atau melalui program-program pendidikan yang
telah dirancang. Sedangkan secara tidak langsung sekolah dapat memberikan
pendidikan karakter dengan cara menciptakan sebuah lingkungan yang sangat
memperhatikan terhadap moral yang nantinya membantu setiap individu dalam
lingkungan pendidikan agar semakin dapat menemukan individualitasnya dan
merasakan kebebasannya secara lebih. Agar pendidik mampu menyelenggarakan
pendidikan dan pembelajaran yang memungkinkan menanamkan karakter pada peserta
didiknya, maka diperlukan sosok guru yang berkarakter. Guru berkarakter bukan
hanya mampu menyalurkan pengetahuan
saja, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk mengarungi
hidupnya. Ia buka hanya mempunyai keinginan secara emosi dan spiritual sehingga
pendidik mampu membuka mata peserta didik untuk belajar dan mampu hidup dengan
baik di tengah-tengah masyarakat.
Pembahasan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Kemdiknas,2003). Menurut David Elkind Freddy Sweet (2004) pendidikan karakter
adalah usaha sengaja atau sadar untuk membantu manusia memahami, peduli tentang
dan menjelaskan nilai-nilai etika inti. Pendidikan karakter adalah pendidikan
yang mendukung perkembangan sosial, emosional, dan etis siswa. Dirjen Dikti
(dalam Barnawi& Arifin, 2013) menyebutkan bahwa pendidikan karakter dapat
dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
mampu memberikan keputusan yang baik atau buruk, memelihara apa yang baik,
mewujudkan dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh
hati. Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh berbagai
personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan
anggota masyarakat untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau
memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab (Daryanto, 2013).
Permasalahan di Indonesia saat ini
yaitu rendahnya moral dan etika generasi muda Indonesia. Zaman sekarang banyak
anak ataupun remaja yang tidak memiliki sopan santun terhadap gurunya. Di era
milenial sepeti ini seharusnya karakter siswa semakin baik, tetapi tidak justru
sebaliknya. Anak-anak dan remaja-remaja di zaman sekarang tidak bisa di tegur
secara verbal. Di sekolah ketika seorang guru tidak lagi mampu mengingatkan
siswanya dengan cara verbal pasti guru tersebut melakukannya dengan tindakan, namun
siswa sekarang tidak lagi takut, tetapi justru membalas tindakan guru tersebut.
Seperti halnya yang terjadi di kabupaten Sampang bahwa seorang siswa yang
memukul guru nya sampai guru tersebut meninggal dunia. Siswa di zaman sekarang
sudah tidak ada lagi sopan santunnya terhadap guru. Hal seperti itu sudah tidak lagi asing namun
sudah marak terjadi di mana-mana.
Oleh karena itu pendidikan karakter
memang memiliki peran yang sangat penting. Di lingkungan sekolah perlu adanya
pematangan mengenai pendidikan karakter untuk menghadapi generasi milenial.
Miris sekali ketika mengetahui kejadian seperti ini. Apabila kejadian seperti
ini terus dibiarkan, maka generasi penerus bangsa akan rusak moral dan etikanya
karena tidak adanya penanaman pendidikan karakter sejak dini. Selain itu tidak
hanya di sekolah saja lingkungan keluarga juga memiliki peran penting dalam
penerapan pendidikan karakter anak. Menurunnya moral dan etika pada siswa
sekolah saat ini karena kurangnya pematangan pendidikan karakter. Sekolah dituntut
untuk berperan penting untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang
baik.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa
pendidikan sebagai nilai universal kehidupan memiliki tujuan merubah manusia
menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Guru adalah
seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu,
membimbing, melatih, dan memeberikan penilaian serta memberikn evaluasi
terhadap peserta didik. Dalam hal ini guru tidak hanya mengajarkan pendidikan
formal, tetapi juga pendidikan lainnya dan juga sebagai sosok yang diteladani
oleh murid-muridnya. Menurut Dri Atmaka (2004:17) pendidik atau guru adalah
orang yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam
pengembangan baik fisik maupun spiritual. Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa guru mempunyai peranan penting untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Menjadi seorang guru berarti menjadi cerminan untuk siswanya, oleh
karena itu guru harus mempunyai perilaku yang baik agar siswa dapat meniru
hal-hal yang baik.
Terdapat beberapa stategi yang dapat
di lakukakan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah meliputi:
pertama membiasakan 3S (senyum,
salam, dan sapa), kedua meningkatkan
kedisiplinan dengan selalu hadir tepat waktu dan mentaati peraturan di sekolah,
ketiga sholat berjamaah, tujuannya
agar dapat menumbuhkan karakter siswa yang religius dan memiliki tanggung jawab
terhadap agamanya, keempat upacara
mingguan untuk menumbuhkan jiwa nasionalis siswa, kelima gotong royong di sekolah untuk menjalin kerja sama dan
keakraban antar warga sekolah, keenam peduli
lingkungan untuk mengembangkan kerja sama dan kepedulian siswa terhadap
lingkungan, ketujuh mengajarkan
siswa untuk cinta damai, mengindari perkelahian dan menciptakan suasana di
sekolah yang damai, kedelapan mengajarkan siswa cara berkomunikasi dan
berteman dengan baik, tidak mengajarkan untuk berkelahi.
Penutup
Dari penejelasan di atas di
simpulkan bahwa pendidikan karakter memang sangat perlu diterapkan dan ditekankan
dalam lingkungan sekolah untuk mampu membentuk siswa yang bermoral dan
berkarakter baik. Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan
oleh berbagai personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang
tua dan anggota masyarakat untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi
atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab (Daryanto,
2013). Dalam proses pembentukan karakter siswa, dibutuhkan guru yang
berkarakter. Ketika di lingkungan sekolah gurunya saja tidak berkarakter
bagaimana bisa pendidikan karakter di lingkungan sekolah tersebut diterapkan.
Guru harus bisa mencontohkan hal-hal yang baik kepada siswa agar siswa tersebut
dapat meniru hal-hal yang baik pula. Selain di lingkungan sekolah, dalam lingkungan
keluarga juga perlu penanaman pendidikan karakter untuk anak muda zaman
sekarang. Kalau tidak diterapkan sejak dini, maka generasi bangsa Indonesia
akan menjadi generasi yang tidak bermoral dan beretika buruk.
Sumber Rujukan
Agus Wibowo. 2012. Pendidikan Karakter
Strategi Membangun Karakter
Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Aini, Nur. 2014. Pendidikan Karakter Untuk Siswa SD
dalam Prespektif Islam. Jurnal Pendidikan Karakter. 1(1)
Malinda, Novika. 2015. Implementasi Pendidikan
Karakter Melalui Kultur Sekolah. Jurnal
Pendidikan Karakter. 5 (2).
0 Komentar