Pentingnya Budaya Kepo Bagi Pelajar

 Pentingnya Budaya Kepo Bagi Pelajar

Ditulis oleh : Ari Slamet (Kabid RPK PC IMM Bangkalan)



   Covid-19 menjadi alasan malasnya generasi muda khususnya pelajar untuk terus mengasah ilmu pengetahuan. Entah alasan pembelajaran jarak jauh sehingga tidak merasa diawasi guru atau belajar yang membosankan karena tidak bertatap muka secara langsung. Sebenarnya hal itu bukan menjadi alasan yang terus-menerus dikeluhkan. Justru hal tersebut menjadi pendobrak pelajar untuk terus mengasah dan mengeksplor kemampuannya walaupun dengan rebahan atau bermager-mageran. 
Kehidupan yang serba bingung saat ini seharusnya dijadikan sebagai bahan merenung oleh pelajar. Apakah belajar hanya menunggu layar gawai muncul notifikasi kelas online. Atau belajar menunggu diberi PR oleh guru atau dosen. Tentu,  sebagai kaum pelajar kedua hal tersebut tidak mungkin ada bukan?  
Nah, penyakit mager cari ilmu ini perlu ditumpas dari muka bumi. Harus dihilangkan sehilang-hilangnya. Dilupakan selupa-lupanya. Waktunya pelajar berbudaya kepo. Ya kepo, budaya yang dulu sempat booming karena berada di kehidupan nyata dan sekarang luntur karena kehidupan maya. Kepo atau bahasa kerenya penasaran atas suatu hal yang baru harus digencarkan lagi, supaya ilmu dalam diri tidak itu-itu saja dan bahkan nggak ada. Kita wajib kepo atas fenomena kehidupan yang ada di sekitar kita. Bukan hanya kepo tentang kehidupan artis, menghayal ketemu artis korea, atau kepo dengan episode sinetron kumenangis. Sebagai pelajar yang keren baik siswa ataupun mahasiswa, kita harus menjadi detektif yang peka terhadap masalah sekitar. Bukan hanya diam dan merasa tidak tahu apa-apa. Miris bukan? Sebagai pelajar seyogyanya kita harus kagetan terhadap isu-isu yang ada di sekitar kita. Seperti isu agraria, politik, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Ada berita konflik agraria langsung kepo terus buka-buka portal berita, jurnal, buku-buku yang terkait, dan diskusi dengan teman sejawat. Nah itu baru kepo yang bermanfaat. Dan pastinya keren. 

     Budaya kepo ini harus digaungkan biar tak luntur dimakan umur. Kita bukan dukun atau paranormal yang tahu menahu kapan wabah enyah dari muka bumi. Tugas kita sebagai pelajar atau hamba Tuhan hanya berusaha bagaimana mencari solusi terbaik untuk hal tersebut. Jadi, semangat jangan banyak sambat. Perbanyak belajar dan tetap kuat dalam mencari ilmu yang bermanfaat.


0 Komentar