A. DASAR PEMIKIRAN
Sejalan dengan narasi perjuangan umat Islam dan bangsa Indonesia, Muhammadiyah tampil sebagai gerakan pembaruan kala senja abad XIX. Transmisi gelombang pembaruan Islam yang berangkat dari seruan untuk “mempertanyakan kembali” nilai-nilai otententik Islam atas realitas dinamika umat yang beku, akibat memudarnya semangat ber-Islam yang sesuai dengan konteks zaman.
Disamping itu, penjajahan bangsa Eropa yang menguasai sendi-sendi ekonomi dan politik yang hampir tersebar di Negara-negara yang populasi umat Islam besar, menyebabkan kondisi umat termarginalisasikan dalam rentang waktu yang cukup panjang. Hal itulah kemudian yang menyebabkan seruan untuk back to Al-Qur’an & As-Sunah dikumandangkan. Selain itu upaya untuk mereproduksi gagasan kemajuan barat kedalam tata kehidupan umat kian genjar untuk digelorakan.
Saling-silang dalam menanggapi seruan pembaruan tersebut tak dapat terhindarkan, sebagai contoh seruan pembaruan yang dikumandangkan oleh Jamaludin Al Afgani, Muhammad Abduh & Rasyid Ridho. Tiga tokoh pembaruan tersebut paling tidak mempunyai perbedaan dalam mengartikulasikan gagasan pembaruannya. Jika Afgani menekankan pada corak pembaruan dalam merebut tampuk kepemimpinan umat, berbeda hal dengan Muhammad Abduh & Rasyid Ridho yang lebih menekankan pembaruannya pada aspek pendidikan umat. Namun setidaknya hal itu menunjukkan bahwa dinamika kehidupan umat Islam bangkit dari tidur panjangnya akibat mandegnya nilai-nilai Islam.
Gelombang pembaruan Islam pun merambah sampai pada umat Islam Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Kaitannya dengan hal ini, patut untuk kita simak pada model pembaruan yang dilakukan Kyai Dahlan. Saat mentalitas bangsa sedang dalam kondisi tak terberdaya, saat umat sedang terkubur oleh harapan perubahan, saat para kaum elit menengah sadar akan perannya untuk memajukan bangsanya. Disaat itu pula lah perjuangan bangsa Indonesia mulai dilakukan dengan upaya terorganisir, lewat organisasi-organisasi yang menampilkan gagasannya untuk memajukan dan membebaskan rakyat Indonesia dalam kungkungan penjajahan. Hal ini sejalan paralel dengan upaya pembaruan Islam Indonesia yang mengintegrasikan cita-cita perjuangannya kedalam cita-cita perjuangan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Lahirlah Boedi Oetomo, Taman Siswa, Perhimpunan Indonesia, Sarikat Islam, Muhammadiyah dan organisasi pergerakan nasional lainnya.
Muhammadiyah tampil sebagai salah satu organisasi pergerakan nasional yang menekankan upaya pembaruan umat Islam Indonesia dengan jalur pengajaran, social dan keagamaan. Paradigma ini lahir dari pergolakan batin Kyai Dahlan, atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benaknya. Baginya, umat Islam Indonesia akan berubah jika umat terbebaskan dari pasungan kebodohan dan jeratan kemiskinan. Selain itu, umat harus terbebaskan dari nuansa irrasional menuju pada rasioanlitas dalam menjalankan kehidupannya.
Membaca model pembaruan Islam Kyai Dahlan perlu kita telisik lebih dalam. Pertama menyangkut konsepnya tentang realitas ummat yang mencerminkan kondisi perpecahan, kebodohan, dan kemiskinan. Kedua berkaitan dengan usaha pembebasan ummat dari kondisi tersebut. Jalan pembebas ditempuh Kyai melalui pengembangan Akal dan Ilmu. Selanjutnya Kyai menyatakan bahwa ummat Islam harus mengembangkan kecerdasaannya (akal-sehat) melalui pendidikan ilmu khususnya logika dan berusaha memahami dan mengamalkan ajaran Islam berdasarkan akal sehatnya tersebut.
Sejalan dengan konsep dasarnya diatas, Kyai mengembangkan beberapa bentuk amal usaha seperti pendidikan, rumah sakit, rumah yatim/miskin/jompo dan musibah, tabligh dan pengajian serta perbaikan kesejahteraan hidup masyarakat. Ide dan gagasan serta bentuk-bentuk amal usaha Kyai diatas berkembang dan dipelihara dalam perjalanan Muhammadiyah.
Namun yang menjadi pertanyaan kemudian, apakah gagasan Kyai Dahlan berhenti pada aspek yang disebutkan diatas?. Pertanyaan ini muncul seiring dengan predikat Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan yang telah menapaki umurnya di abad kedua. Tak berlebihan bila pelbagai macam kritik dialamatkan ke organisasi kemasyarakatan ini. Dengan tujuannya yang berkehendak untuk menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, mungkinkah hal itu akan tercapai.
Hal inilah kemudian yang menjadi tugas sejarah kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dalam mengemban misinya sebagai generasi pembaruan. Disaat permasalahan bangsa yang kian komplek, mampukah IMM sebagai kader pembaru umat dan pembaru bangsa tampil untuk mengintegrasikan dirinya dalam dinamika kebangsaan yang luas, dalam membawa misi pembaruan Muhammadiyah.
Berangkat dari latar historis dan permasalahan tersebut diatas, Latihan Instruktur Dasar (LID) ini diselenggarakan selain untuk pengkaderan formal di IMM, juga sebagai upaya penguatan paradigma gerakan IMM dalam memasuki kancah abad dua Muhammadiyah dan dinamika perjalanan bangsa yang kian kompleks.
Harapannya output dari pengaderan ini, kader mampu memahami gerakan pembaruan IMM dengan komprehensif. Dengan menekankan upaya kritis dan dealektis serta mampu mentransformasikan gagasannya dalam ranah gerak IMM.
B. DASAR PENYELENGGARAAN
1. AD dan ART & SPI IMM
2. Program Kerja Bidang Kader PC IMM Bangkalan
3. Rapat Pimpinan
C. NAMA DAN TEMA
Nama Kegiatan : Latihan Instruktur Dasar Se- Jawa Timur
Tema kegiatan : “ Penanaman Nilai-nilai Dasar Pengkaderan sebagai upaya pembentukan instruktur yang Profesional”
D. TUJUAN
Tujuan diselenggarakannya acara ini, yaitu:
1. Terlaksananya perkaderan secara terorganisir, terencana, terprogram, berkesinambungan, efektif dan efisien
2. Untuk terbentuknya instruktur yang profesional dan menjadikan SPI sebagai landasan berfikir dalam pengkaderannya.
3. Untuk terlaksanyanya amanah tanggung jawab jalur perkaderan khusus
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Acara ini diselenggarakan pada 6-8 Januari 2012, di Komplekas MAN Bangkalan
F. KEPESERTAAN
Jumlah peserta maksimal 50 Orang terdiri dari
20 peserta dari PC IMM Bangkalan
30 Peserta Perwakilan dari PC IMM Se-Jawa Timur
G. PERSYARATAN PESERTA
Adapun persyaratan peserta LID, yaitu:
1. Syarat umum peserta;
a. Telah lulus Darul Arqom Dasar (DAD) dibuktikan dengan Syahadah DAD dan atau surat keterangan sebagai kader aktif.
b. Mendapatkan mandat untuk mengikuti LID. dibuktikan dengan Surat Mandat dari Pimpinan Komisariat (PK) setempat.
2. Syarat khusus peserta;
a. Diperioritaskan Pimpinan komisariat IMM se-Bangkalan mendelegasikan maksimak 2 (Dua) kader.
b. Membuat paper yang berhubungan dengan SPI atau AD/ART IMM. Minimal 1 halaman, sertakan sumbernya.
c. Ketentuan paper sebagai berikut, yaitu: Font Times New Roman; Font Size 12; Space 1,5; Margin Normal; Paper A4 dan merupakan karya sendiri.
d. Paper dan formulir pendaftaran (yang sudah diisi lengkap) dikirim kembali kepada panitia, atau melalui e-mail: pcimmbangkalan@yahoo.com selambat-lambatnya tanggal 5 Januari 2012 jam 23:59 WIB. Selanjutnya akan di verifikasi dan diumumkan.
3. Pengumuman Peserta
a. Verifikasi dilakukan untuk mengambil sekurang-kurangnya 50 peserta (situasional).
b. Pengumuman peserta yang lulus pada tanggal 5 Januari 2012, melalui sms dari panitia.
c. Peserta yang dinyatakan lulus akan dikonfirmasi lebih lanjut.
d. Bagi peserta yang telah dinyatakan lulus oleh panitia dan berkomitmen untuk mengikuti LID di PC IMM Bangkalan maka selanjutnya harus melengkapi:
1. Pas Photo warna terbaru 3 x 4 sebanyak 2 lembar
2. Foto copy Syahadah DAD/Surat Keterangan sebanyak 1 lembar.
3. Surat mandat dari Pimpinan Komisariat (PK) setempat sebanyak 1 lembar.
e. Pastikan peserta berada di temppat acara selambat-lambatnya jam 11:00 WIB (jum’atan di lokasi acara).
H. KEPANITIAAN
(Terlampir)
I. JADWAL ACARA
(Terlampir)
J. RENCANA ANGGARAN DANA
(Terlampir)
K. PUSAT INFORMASI DAN PENDAFTARAN
Kantor PC IMM Bangkalan Telang Indah Gg.I No. 28/A Bangkalan - Jawa Timur
Telp./HP.: 085730410682
E-mail : pcimmbangkalan@yahoo.com
L. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan acara tersebut dan untuk memperoleh perhatian serta dukungan dari semua pihak demi kesuksesan kegiatan tersebut.
Bangkalan, 19 Desember 2011
Panitia Latihan Instruktur Dasar Se-Jawa Timur
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Kabupaten Bangkalan
0 Komentar